Judul postingan RSS Feed : Cegah Penumpukan Arus Balik Lebaran, Menhub Dukung Penerapan TBB di Bakauheni
link : Cegah Penumpukan Arus Balik Lebaran, Menhub Dukung Penerapan TBB di Bakauheni
Cegah Penumpukan Arus Balik Lebaran, Menhub Dukung Penerapan TBB di Bakauheni
April 07, 2025 at 11:53AM Feed Digital:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mendukung penerapan skema Tiba Bongkar Berangkat (TBB) di Pelabuhan Bakauheni Lampung, untuk mencegah penumpukan arus balik dari Sumatera ke Jawa.
"TBB harus jadi perhatian karena kita belum selesai mengantar pemudik sampai penyeberangan. Jadi kita harus menyelesaikan dengan baik," ujar Menhub Dudy dalam keterangannya, Senin (7/4/2025).
"Kalau di tol kita berlakukan one way, TBB adalah konsep one way untuk penyeberangan. Perhatian kita adalah bagaimana arus balik ini bisa kita fasilitasi atau akomodasi secara cepat sehingga tidak terjadi penumpukan," sambungnya.
TBB merupakan skema yang memungkinkan percepatan rotasi kapal dan muat kendaraan. Adapun penerapannya, kapal yang tiba di Pelabuhan Merak hanya perlu melakukan bongkar muatan, kemudian langsung kembali ke Pelabuhan Bakauheni untuk memuat kendaraan dan penumpang.
Baca juga: VIDEO Kampung Rambutan di Puncak Arus Balik: 15 Ribu Pemudik Diprediksi Tiba Hingga Tengah Malam
Adapun skema tersebut telah diterapkan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) serta PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero).
"Untuk arus balik kita juga harus perhatikan secara seksama seperti yang kita kelola di Pelabuhan Merak," tutur dia.
Menhub Dudy berharap, pengelolaan Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak kedepan akan menjadi lebih baik.
"Sejauh ini saya lihat sudah cukup baik, kita harus terus perbaiki ke depannya," jelas dia.
Tribunnews.com
Demikianlah Artikel Cegah Penumpukan Arus Balik Lebaran, Menhub Dukung Penerapan TBB di Bakauheni
Anda sekarang membaca artikel Cegah Penumpukan Arus Balik Lebaran, Menhub Dukung Penerapan TBB di Bakauheni dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2025/04/cegah-penumpukan-arus-balik-lebaran.html

No comments: