Seo Services
Seo Services

Ketika Kulineran Tak Cukup Hanya Makan Enak dan Suasana Nyaman, Tapi Butuh Sentuhan Budaya

Ketika Kulineran Tak Cukup Hanya Makan Enak dan Suasana Nyaman, Tapi Butuh Sentuhan Budaya - Hallo pembaca Feed Digital Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ketika Kulineran Tak Cukup Hanya Makan Enak dan Suasana Nyaman, Tapi Butuh Sentuhan Budaya, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi di dalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Feed Media ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul postingan RSS Feed : Ketika Kulineran Tak Cukup Hanya Makan Enak dan Suasana Nyaman, Tapi Butuh Sentuhan Budaya
link : Ketika Kulineran Tak Cukup Hanya Makan Enak dan Suasana Nyaman, Tapi Butuh Sentuhan Budaya

Baca juga


Ketika Kulineran Tak Cukup Hanya Makan Enak dan Suasana Nyaman, Tapi Butuh Sentuhan Budaya

April 28, 2025 at 11:49PM Feed Digital:

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA —  Dunia kuliner di pusat perbelanjaan sedang mengalami transformasi besar seiring dengan perubahan perilaku dan gaya hidup konsumen saat ini. 

Tak lagi sekadar tempat makan di sela-sela berbelanja, area kuliner kini menjelma menjadi destinasi utama yang menawarkan pengalaman bersantap premium, berkelas, dan berbudaya.

"Perkembangan gaya hidup dan dunia kuliner sangat cepat, mengikuti perubahan tren konsumen," ungkap Oliananto Rifandi Suharso, General Manager Operation AEON Mall BSD City, dalam peresmian area kuliner terbaru Bishoku Culture di Tangerang, baru-baru ini.

Oliananto menjelaskan bahwa konsumen masa kini mencari lebih dari sekadar makanan enak namun juga menginginkan keseluruhan pengalaman, mulai dari kenyamanan suasana, kualitas makanan, hingga sentuhan budaya dalam setiap kunjungan. 

Ini mendorong banyak mal untuk memperbarui konsep area kulinernya menjadi lebih tematik dan eksklusif.

“Pembaruan dari Food Culture menjadi Bishoku Culture merupakan bentuk komitmen kami untuk terus memberikan pengalaman berbelanja yang lebih menyenangkan, berkelas, dan bernilai bagi para pengunjung,” tambah Oliananto.

Perubahan ini sejalan dengan tren global di mana pusat perbelanjaan mengandalkan sektor F&B (food and beverage) untuk meningkatkan waktu kunjungan pelanggan, memperpanjang lama tinggal (dwell time), serta meningkatkan daya tarik sebagai lifestyle destination.

Mengusung nama Bishoku — kata dalam bahasa Jepang yang berarti "lezat" — area kuliner ini menawarkan lebih dari sekadar makanan.

Setiap tenant dipilih dengan ketat berdasarkan kualitas rasa, keunikan konsep, dan pengalaman bersantap yang dihadirkan.

Berbeda dari food court konvensional, tenant di Bishoku Culture bersifat permanen, menargetkan segmen menengah ke atas, dan membawa sajian khas dari berbagai negara, mulai dari Jepang, Thailand, hingga Indonesia.

“Kurasi tenant kami lakukan untuk menghadirkan keragaman rasa, tapi tetap menjaga kualitas dan menghadirkan pengalaman bersantap yang harmonis dalam satu area,” ujar Oliananto.

Tak hanya itu, desain ruang di Bishoku Culture pun diperhatikan serius. Misalnya, Nagomi Park, area terbuka bergaya taman yang menawarkan tempat bersantai yang tenang di tengah hiruk-pikuk mal.

Lalu, koridor bertema Jepang, Fujidana Street, yang menghadirkan nuansa jalanan khas Negeri Sakura, dijadwalkan selesai pada Mei 2025.

Dengan desain yang mengutamakan kenyamanan, atmosfer elegan, dan pilihan makanan premium, Bishoku Culture menjadi pionir baru dalam transformasi area makan di pusat perbelanjaan.

“Pengunjung sekarang mencari pengalaman holistik — mereka ingin makan, bersantai, dan merasakan suasana yang mendukung kebersamaan dengan keluarga atau teman,” ujar Oliananto.

Di Bishoku Culture,  pecinta kuliner akan menemukan deretan tenant premium yang telah melalui kurasi ketat, seperti Fat Duck, Bijin Nabe, Leten Paradise Dynasty, Remboelan, Gyukatsu Kyoto Katsugyu, Greyhound Café, Dough Lab, dan Expat Roasters.

"Menariknya, beberapa di antaranya seperti Expat Roasters dan Greyhound Café baru pertama kali hadir di kawasan Tangerang dan BSD," katanya. (Eko Sutriyanto)

Adblock test (Why?)



Tribunnews.com


Demikianlah Artikel Ketika Kulineran Tak Cukup Hanya Makan Enak dan Suasana Nyaman, Tapi Butuh Sentuhan Budaya

Sekianlah artikel Ketika Kulineran Tak Cukup Hanya Makan Enak dan Suasana Nyaman, Tapi Butuh Sentuhan Budaya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di RSS postingan selanjutnya.

Anda sekarang membaca artikel Ketika Kulineran Tak Cukup Hanya Makan Enak dan Suasana Nyaman, Tapi Butuh Sentuhan Budaya dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2025/04/ketika-kulineran-tak-cukup-hanya-makan.html
Ketika Kulineran Tak Cukup Hanya Makan Enak dan Suasana Nyaman, Tapi Butuh Sentuhan Budaya Ketika Kulineran Tak Cukup Hanya Makan Enak dan Suasana Nyaman, Tapi Butuh Sentuhan Budaya Reviewed by eela on April 28, 2025 Rating: 5

No comments:

ads 728x90 B
Powered by Blogger.