Judul postingan RSS Feed : 5 Fakta Jemaah Salat Id Tinggalkan Khotbah Pemilu Curang - CNN Indonesia
link : 5 Fakta Jemaah Salat Id Tinggalkan Khotbah Pemilu Curang - CNN Indonesia
5 Fakta Jemaah Salat Id Tinggalkan Khotbah Pemilu Curang - CNN Indonesia
Daftar Isi
Sejumlah jemaah meninggalkan lokasi salat Idulfitri ketika khatib menyampaikan khotbah yang menyinggung dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Momen itu terekam dalam sebuah video hingga viral. Video yang diunggah di akun X @merapi_uncover itu menyebut salat Id itu dilaksanakan di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul, DIY.
Berikut 5 fakta dari kejadian tersebut:
1. Isi khotbah dugaan kecurangan pemilu
Khatib dalam khotbahnya menyinggung dugaan pemilu yang dilakukan oleh pejabat negara dan menjadi terburuk sepanjang sejarah demokrasi Indonesia.
"... oleh para pejabat negara menjadi sangat lebih memalukan dan memuakkan karena kecurangan dalam pemilu yang dinilai banyak pihak yang terburuk dalam sejarah Indonesia. Ironisnya problematika pelanggaran pemilu yang sering disebut terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif terjadi justru terkait dengan perilaku Joko Widodo sebagai presiden RI, sebagaimana yang tersebar luas di media sosial dan surat kabar," kata sosok khatib dalam video singkat itu.
Tak lama setelah itu, samar-samar terdengar riuh dari arah para jamaah saat khatib tersebut menyampaikan khotbahnya. Beberapa orang pun meninggalkan lokasi.
2. Kemenag nilai tak sesuai imbauan
Kepala Kantor Kemenag Bantul Ahmad Shidqi menyebut khotbah tersebut tidak sesuai imbauan Menteri Agama. Kemenag Bantul telah membuat dan mengedarkan panduan penyelenggaraan salat Idulfitri sebagai tindak lanjut Surat Edaran Menag Nomor 1 Tahun 2024.
Pada poin ke-5 panduan itu diatur bahwa materi khotbah harus disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta nihil muatan politik praktis sesuai SE Menag Nomor 9/2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.
3. Khatib Seorang Dosen
Jajaran KUA melakukan konfirmasi kepada ketua panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) setempat. Dari penelusuran itu diketahui sosok khatib tersebut merupakan seorang dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Saat khotbah yang bersangkutan menyinggung bab politik, diperkirakan sebanyak 25 persen jemaah angkat kaki dari lapangan.
"Betul bahwa, di tengah khotbah, sebagian jemaah pergi meninggalkan lapangan setelah menyimak isi materi khotbah yang menyitir salah satu ayat Al Quran dikaitkan dengan kecurangan pemilu," demikian hasil klarifikasi yang diterima Ahmad.
4. Panitia Acara Minta Maaf
Setelah viral video tersebut, panitia penyelenggara meminta maaf atas kejadian ini. Ketua PHBI Tamanan Sujendro Nugroho mengatakan panitia tahun ini terlalu fokus ke kegiatan takbiran dan festival lomba menyambut lebaran.
Di sisi lain panitia juga kesulitan mencari khatib untuk salat Idulfitri karena para ustaz sudah terjadwal mengisi ceramah di tempat lain.
Apalagi, dosen yang bersangkutan dulu juga sudah pernah diminta menjadi khatib oleh panitia PHBI Tamanan dan kala itu materi ceramahnya masih dianggap biasa saja. "Kami mohon maaf untuk itu," kata Sujendro saat dihubungi, Jumat (12/4).
5. Pernyataan UAD
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta ikut buka usai dikaitkan dengan khatib berinisial UC itu.
Kepala Bidang Humas dan Protokol UAD Ariadi Nugraha menyebut UC memang pernah menjadi bagian dari kampus selaku dosen tamu atau dosen tidak tetap Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) di Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) hingga berakhir 2022 lalu. Namun saat ini UC sudah tak lagi aktif mengajar di kampus.
"Saat ini yang bersangkutan sudah tidak aktif mengajar di Universitas Ahmad Dahlan," kata Ariadi dalam keterangan resminya.
(yla/pmg)[Gambas:Video CNN]
Artikel populer - Google Berita
Demikianlah Artikel 5 Fakta Jemaah Salat Id Tinggalkan Khotbah Pemilu Curang - CNN Indonesia
Anda sekarang membaca artikel 5 Fakta Jemaah Salat Id Tinggalkan Khotbah Pemilu Curang - CNN Indonesia dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2024/04/5-fakta-jemaah-salat-id-tinggalkan.html
No comments: