Judul postingan RSS Feed : Agus Subiyanto di DPR: Jika Ingin Damai, Bersiaplah Perang - CNN Indonesia
link : Agus Subiyanto di DPR: Jika Ingin Damai, Bersiaplah Perang - CNN Indonesia
Agus Subiyanto di DPR: Jika Ingin Damai, Bersiaplah Perang - CNN Indonesia
Jakarta, CNN Indonesia --Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sekaligus calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyinggung perang Palestina dan Israel dalam proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi I DPR RI, Jakarta, Senin (13/11).
Agus mengutip istilah latin terkait situasi geo-politik global saat ini. Menurut dia, setiap negara yang mendambakan perdamaian harus bersiap perang.
"Si vis pacem para bellum, jika menginginkan perdamaian, bersiaplah untuk perang, adagium di atas harus diingat kembali oleh semua komponen bangsa terutama kita yang berada di ruangan ini," ucap Agus dalam paparan visi misinya.
Bukan hanya di Gaza, Agus juga menyinggung perang antara Rusia dan Ukraina. Dua perang tersebut hingga saat ini menurut Agus belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.
Menurut dia, kondisi itu juga harus menjadi renungan oleh setiap negara bahwa konflik bersenjata dan perang terbuka bisa terjadi kapan saja dan dialami oleh negara manapun.
"Hal tersebut patut menjadi renungan kita bahwa konflik bersenjata dan perang terbuka dapat terjadi kapan saja dan dialami oleh negara mana pun," kata Agus.
Hari ini Agus menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Panglima TNI pengganti Laksamana Yudo Margono yang akan memasuki masa pensiun pada 26 November 2023.
Setelah proses fit and proper test, nama Agus akan dibawa ke Paripurna untuk disahkan sebelum dilantik oleh Presiden paling lambat pada 1 Desember mendatang.
(thr/pmg)[Gambas:Video CNN]
Artikel populer - Google Berita
Demikianlah Artikel Agus Subiyanto di DPR: Jika Ingin Damai, Bersiaplah Perang - CNN Indonesia
Anda sekarang membaca artikel Agus Subiyanto di DPR: Jika Ingin Damai, Bersiaplah Perang - CNN Indonesia dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2023/11/agus-subiyanto-di-dpr-jika-ingin-damai.html
No comments: