Judul postingan RSS Feed : Paljaya: Uji Sampel Limbah Kotoran Sapi Pancoran Butuh Waktu 3 Pekan - detikNews
link : Paljaya: Uji Sampel Limbah Kotoran Sapi Pancoran Butuh Waktu 3 Pekan - detikNews
Paljaya: Uji Sampel Limbah Kotoran Sapi Pancoran Butuh Waktu 3 Pekan - detikNews
Jakarta -Perusahaan Umum Daerah Pengolahan Air Limbah (Perumda Paljaya) telah mengambil sampel kotoran sapi di peternakan sapi di Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan, usai limbah peternakan itu dikompain warga mencemari lingkungannya. Pengambilan sampel dilakukan untuk menguji kadar Chemical Oxygen Demand (COD) maupun Biologycal Oxygen Demand (BOD).
"Sampel kemarin itu, kami hanya memastikan bahwa memang ini, istilahnya BOD dan COD nya itu udah tinggi dibanding limbah domestik biasa," kata Direktur Utama Perumda Paljaya, Aris Supriyanto saat dihubungi, Selasa (27/6/2023).
Aris menyampaikan pengujian kadar COD dan BOD diperlukan untuk mengetahui apakah limbah tersebut bisa diolah di instalasi pengelolaan limbah milik Paljaya. Sampel tersebut akan diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta selama 3 minggu.
"Ingin memastikan saja sebenarnya, apakah bisa diolah di IPAL kami. Tapi dari bebannya memang bebannya tinggi. tapi hasil lab nya kan kita bawa ke Labkesda, hasilnya baru 3 minggu (keluar)," jelasnya.
Aris menuturkan apabila hasil pengujian menunjukkam kadar COD dan BOD yang tinggi maka dibutuhkan pengelolaan khusus untuk limbah kotoran sapi tersebut. Maka dari itu, Paljaya menyarankan agar dibuat pengelolaan limbah tersendiri di lokasi tersebut.
"Harusnya dikelola langsung di situ dengan baik, di ternak itu harus ada collecting di situ, kemudian diolah di situ juga," terangnya.
Diketahui, Senin (26/6/2023) pagi tadi, Perusahaan Umum Daerah Pengolahan Air Limbah (Perumda Paljaya) didampingi oleh Luran Cikoko, Fitrianti, mendatangi lokasi peternakan milik warga bernama Burhan tersebut, yakni di Jl Cikoko Barat III, RT9/RW3.
"Tanggal 21 kemarin, saya datang ke Paljaya untuk minta bantuan, kita minta bantuan septic tank jenis biopal. Paljaya menyarankan uji laboratorium dulu," kata Fitrianti, Lurah Cikoko, saat dihubungi detikcom.
Saluran limbah kotoran sapi di peternakan kawasan Cikoko, Pancoran, Jaksel. (Anggi Muliawati/detikcom)
|
Total, ada tiga peternakan sapi di kelurahan ini. Namun hanya milik Burhan saja yang dikomplain warga dari dulu hingga sekarang. Kemungkinan solusi dijajaki, yakni memasang biopal atau tangki septik kedap air yang dapat mengolah limbah tinja sehingga tidak mencemari lingkungan. Namun, Perumda Paljaya hanya memiliki tangki untuk tinja manusia, bukan sapi. Maka perlu diuji dulu lewat laboratorium apakah tinja sapi itu bisa cocok diwadahi di biopal tersebut.
"Paljaya rencananya akan membangun biopal di kandang Pak Burhan, tetapi mereka harus uji lab dulu. Karena biopal mereka untuk menampung kotoran manusia, septic tank kotoran manusia. Gas kotoran sapi lebih besar ketimbang kotoran manusia. Maka mereka perlu uji lab dulu untuk mengetahui apakah biopal mereka memadai atau tidak untuk kotoran sapi," tutur Fitrianti.
(taa/dnu)Artikel populer - Google Berita
Demikianlah Artikel Paljaya: Uji Sampel Limbah Kotoran Sapi Pancoran Butuh Waktu 3 Pekan - detikNews
Anda sekarang membaca artikel Paljaya: Uji Sampel Limbah Kotoran Sapi Pancoran Butuh Waktu 3 Pekan - detikNews dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2023/06/paljaya-uji-sampel-limbah-kotoran-sapi.html
No comments: