Judul postingan RSS Feed : Ahli Epidemiologi Ingatkan untuk Berikan Dukungan Pada Pasien Pertama Monkeypox
link : Ahli Epidemiologi Ingatkan untuk Berikan Dukungan Pada Pasien Pertama Monkeypox
Ahli Epidemiologi Ingatkan untuk Berikan Dukungan Pada Pasien Pertama Monkeypox
August 22, 2022 at 11:59PM Feed Digital:Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman mengingatkan untuk memberi dukungan pada pasien pertama monkeypox atau cacar monyet.
"Apa lagi ini di Indonesia, pasti mengalami tekanan secara mental. Beri support fisik dan mental. Selain itu berikan akses kesehatan, dan perlu ada dukungan kelompok. Ini penting sekali," tegasnya.
Dicky pun menyebutkan, sebelumnya ia telah memprediksi jika monkeypox bisa menjadi masalah besar.
Bahkan sebelum ditetapkan sebagai Public Health Emergency.
"Saya sudah ingatkan tidak hanya di Indonesia, banyak negara kita harus siap dukungan kelompok, karena bukan hanya bicara masalah akses layanan kesehatan dan obat. Tapi juga mental, sosial, mereka harus siap dan literasi," tegasnya.
Baca juga: Upaya Pemerintah Hadapi Kasus Cacar Monyet di Indonesia
Selain itu, menurut Dicky, Pemerintah harus siap dengan kemungkinan kemunculan pasien monkeypox yang lebih banyak.
"Pemerintah harus siap bagaimana kalau terjadi munculnya banyak kasus," kata Dicky.
Beberapa persiapan yang perlu dipenuhi seperti layanan akses kesehatan, obat-obatan, dan ruangan untuk melakukan isolasi.
"Belum tentu semuanya adalah orang yang mampu secara sosial dan ekonomi. Ini harus disiapkan oleh pemerintah."
"Isolasi mandiri ini bukanlah sebentar, tidak boleh kurang dari 3 minggu. Berbahaya dan tentu harus dalam pengawasan dokter," pungkasnya.(*)
Tribunnews.com
Demikianlah Artikel Ahli Epidemiologi Ingatkan untuk Berikan Dukungan Pada Pasien Pertama Monkeypox
Anda sekarang membaca artikel Ahli Epidemiologi Ingatkan untuk Berikan Dukungan Pada Pasien Pertama Monkeypox dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2022/08/ahli-epidemiologi-ingatkan-untuk.html
No comments: