Judul postingan RSS Feed : Ketika Pengamat Politik Hendri Satrio Protes Jalan Tol Berlubang di Twitter
link : Ketika Pengamat Politik Hendri Satrio Protes Jalan Tol Berlubang di Twitter
Ketika Pengamat Politik Hendri Satrio Protes Jalan Tol Berlubang di Twitter
July 30, 2021 at 12:54AM Feed Digital:TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak seperti cuitan-cuitannya selama ini di Twitter, tetiba pengamat politik Hendri Satrio mencuitkan keluh kesahnya saat menemukan permukaan jalan tol yang berlubang dan mengganggu perjalanan pengguna tol.
Pengamat politik dari KedaiKopi ini dalam beberapa kali kesempatan mencuitkan keluhannya tersebut saat dia mengalaminya sendiri saat melintas di kawasan Ciledug, Tangerang; Jatiwarna, Bekasi; dan beberapa titik lain.
Cuitan keluhannya ini pertama kali dia unggah pada 27 Juli 2021 dan dia memberikan mention ke sejumlah akun relevan seperti @hk_jorrs dan @KemenBUMN untuk meminta perhatian.
Begini bunyi cuitannya:
Pemahaman pelayanan @hk_jorrs
dalam mengelola jalan tol JORR yg ngelewatin ciledug, Jati warna dan seterusnya ini keliatannya sangat minus ya.
Mungkin mereka merasa makin banyak lobang di jalan tol tu makin bagus kali, gak malu ini Direksi dan Komisarisnya ya? @KemenBUMN
Setelah memposting cuitan ini, pernyataan Hendri Satrio langsung ditanggapi akun PT Hutama Karya (Persero) pada hari yang sama.
Baca juga: Hutama Karya Kebut Proyek Tol Trans Sumatera Ruas Binjai – Langsa, Segini Progresnya
Begini balasannya:
Mohon Maaf Atas Ketidaknyamannya, HK JORR S Terus Melakukan Perbaikan Secara Bertahap Demi Kenyamana, keamanan Dan Keselamatan Pengguna Jalan. HK JORR S Dari KM 19+550 s/d 33+800. Salam Sehat, Salam SETUJU. (arf)
Hensat kemudian menanggapi balik balasan atas cuitannya dengan memposting cuitan reply:
Tribunnews.com
Demikianlah Artikel Ketika Pengamat Politik Hendri Satrio Protes Jalan Tol Berlubang di Twitter
Anda sekarang membaca artikel Ketika Pengamat Politik Hendri Satrio Protes Jalan Tol Berlubang di Twitter dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2021/07/ketika-pengamat-politik-hendri-satrio.html
No comments: