Seo Services
Seo Services

Benarkah Populisme Islam Berbahaya?

Benarkah Populisme Islam Berbahaya? - Hallo pembaca Feed Digital Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Benarkah Populisme Islam Berbahaya?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi di dalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Feed Media ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul postingan RSS Feed : Benarkah Populisme Islam Berbahaya?
link : Benarkah Populisme Islam Berbahaya?

Baca juga


Benarkah Populisme Islam Berbahaya?

December 30, 2020 at 07:59AM Feed Digital:

Benarkah Populisme Islam Berbahaya?

Oleh: KH. Imam Jazuli Lc., M.A*

TRIBUNNEWS.COM - Polemik Profesor Endang Turmudzi (mantan Sekjen PBNU 2004-2009) dan Menteri Agama Gus Yaqut soal populisme Islam, menarik bagi warga Nahdliyin.

Background struktural bapak Endang sebagai peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Gus Yaqut sebagai Menag, turut serta membentuk sudut pandang keduanya yang berbeda.

Sebelum Fadli Zon, politikus senior Partai Gerindra, ikut campur mengkritik bahkan menantang debat Menag, sudut pandang profesor Endang yang kritis terhadap Menag belum layak diberi kredit poin.

Efek domino pandangan netral sang profesor menjadi bermuatan politis sejak Fadli Zon datang. Walaupun Fadli Zon dan Endang Turmudzi berbeda tujuan, tetapi keduanya satu arah. Inilah alasan pentingnya menawarkan pemikiran "populisme yang ramah".

Fadli Zon dan Partai Gerindra sah-sah saja mengatakan populisme itu tidak berbahaya, termasuk populisme Islam. Selagi ada satu tokoh politisi atau partai bermain retorika bahasa atas nama membela kepentingan rakyat, maka itu sudah cukup disebut populisme politik.

Apalagi, bendera agama Islam dibawa-bawa, maka sudah cukup memenuhi syarat sebagai gerakan populisme politik Islam. Namun, masalahnya bukan di situ. Bagaimana bila ada politisi lain dan partai lain yang juga membawa nama agama Islam dalam membela kepentingan rakyat?

Katakanlah Fadli Zon dan KH. Yaqut Cholil Qoumas sama-sama membela massanya masing-masing. Yaitu sejumlah massa "yang-dibayangkan" oleh mereka berdua. Jika mau dikuantifikasi, bisa lihat perolehan Pilpres 2019. Nyatanya, secara kuantitas, Fadli dan Yaqut ada di dua gerbong berbeda secara jumlah massa pendukung.

Artinya, Fadli dan Yaqut sama-sama politisi populis. Juga sama-sama populis Islam. Bahkan, dalam urusan bicara agama, otoritas Menag jauh lebih otoritatif dibanding Fadli. Lantas, jika ada dua tokoh yang sama-sama populis, mana yang layak jadi panutan dan kebenaran?

Let's block ads! (Why?)



Tribunnews.com


Demikianlah Artikel Benarkah Populisme Islam Berbahaya?

Sekianlah artikel Benarkah Populisme Islam Berbahaya? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di RSS postingan selanjutnya.

Anda sekarang membaca artikel Benarkah Populisme Islam Berbahaya? dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2020/12/benarkah-populisme-islam-berbahaya.html
Benarkah Populisme Islam Berbahaya? Benarkah Populisme Islam Berbahaya? Reviewed by eela on December 29, 2020 Rating: 5

No comments:

ads 728x90 B
Powered by Blogger.