Seo Services
Seo Services

Terapkan Protokol Ketat, Bali Siap Sambut Wisatawan - BeritaSatu

Terapkan Protokol Ketat, Bali Siap Sambut Wisatawan - BeritaSatu - Hallo pembaca Feed Digital Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Terapkan Protokol Ketat, Bali Siap Sambut Wisatawan - BeritaSatu, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi di dalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Wisata ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul postingan RSS Feed : Terapkan Protokol Ketat, Bali Siap Sambut Wisatawan - BeritaSatu
link : Terapkan Protokol Ketat, Bali Siap Sambut Wisatawan - BeritaSatu

Baca juga


Terapkan Protokol Ketat, Bali Siap Sambut Wisatawan - BeritaSatu

Bali, Beritasatu.com – Sudah 8 bulan terakhir pariwisata di Provinsi Bali mengalami mati suri akibat merebaknya pandemi Covid-19. Namun kini, dengan menerapkan protokol kesehatan di seluruh lokasi-lokasi wisata, termasuk restoran dan hotel di Bali siap menyambut wisatawan, baik domestik maupun mancanegara yang ingin berlibur dan menikmati keindahan Pulau Dewata.

Beritasatu.com mendapatkan kesempatan untuk melihat secara langsung penerapan protokol kesehatan di lokasi-lokasi wisata di Pulau Bali bersama Maskapai Garuda Indonesia serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf) selama tiga hari, Jumat-Minggu (6-8/11/2020).

Lokasi pertama di hari pertama di Bali, Jumat (6/11/2020), Beritasatu.com diajak untuk melihat Pura Taman Ayun, Mengwi di Kabupaten, Badung, Bali. Ada yang berbeda sedikit di gerbang masuk wisata ini. Yakni berdiri papan berwarna hijau yang bertuliskan imbauan agar para wisatawan atau pengunjung selalu menerapkan protokol kesehatan saat masuk ke dalam area wisata Taman Ayun, yakni dengan menggunakan masker selama mengunjungi area wisata, melakukan physical distancing (jaga jarak) dan mencuci tangan sebelum masuk ke dalam area wisata.

Berjalan sedikit melewati jembatan batu, di samping loket tiket terdapat dua tempat cuci tangan. Para pengunjung diharuskan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum membeli tiket. Setelah mencuci tangan, juga dilakukan pengukuran suhu badan oleh petugas.

Sesudah semua protokol kesehatan dilakukan, maka pengunjung pun dipersilahkan menikmati lokasi wisata yang bersejarah tersebut dan destinasi wisata populer di Bali.

Tidak hanya menerapkan protokol kesehatan di area wisata, untuk mencegah penularan virus Covid-19, pengelola wisata Pura Taman Ayun mengeluarkan kebijakan tidak lagi meminjamkan sarung kepada para wisatawan atau pengunjung.

Sebelum Covid-19 merebak, biasanya pengunjung diharuskan mengenakan sarung yang dipinjamkan pihak pengelola. Biasanya sarung tersebut sudah dipakai oleh pengunjung lainnya saat menikmati situs-situs bersejarah di dalam Pura Taman Ayun. Setelah adanya Covid-19, kini pengunjung tidak diwajibkan mengenakan sarung untuk meminimalisir penularan virus corona.

Pura Taman Ayun merupakan tempat tinggal para Raja di Bali. Pura tersebut dikelilingi oleh danau buatan untuk menajga keamanan para keluarga kerajaan. Pura ini dibangun Raja Mengwi, I Gusti Agung Putu pada 1634 M.

Pura Taman Ayun ini terbagi menjadi tiga bagian, yakni bagian luar atau kaki disebut Utama Nista. Pada bagian pertama ini, semua pengunjung boleh masuk dan melihat area miniatur yang dulu dijadikan sebagai tempat sabung ayam.

Bagian kedua atau tengah merupakan bagian badan atau Utama Madya dan bagian atas atau bagian kepala disebut Utama Mandala. Pada kedua bagian ini, perempuan yang sedang menstruasi tidak boleh memasuki bagian ini. Karena kedua bagian ini termasuk area suci.

Salah satu petugas wisata di Pura Taman Ayun mengatakan setelah dibuka kembali untuk wisata, jumlah pengunjung mengalami penurunan drastis. Biasanya sebelum pandemi, jumlah pengunjung bisa mencapai 2.000 orang per hari. Kini, rata-rata setiap hari hanya ada 30-50 pengunjung saja.

“Turun drastis. Biasanya kita terima 2.000 orang. Sekarang ya rata-rata 30 orang, paling banyak 50 orang,” kata petugas wisata Pura Taman Ayun.

Lokasi wisata kedua yang dikunjungi adalah Tanah Lot, tempat wisata paling populer di Bali untuk melihat sunset. Di sana juga ada Pura Tanah Lot. Lokasi wisata ini terletak di Kediri, Tabanan. Seperti Taman Pura Ayun, di pintu masuk ke Tanah Lot, sudah berdiri beberapa petugas yang memegang termometer untuk mengukur suhu badan pengunjung. Setelah itu, pengunjung dipersilakan mencuci tangan dan terus memakai masker selama berada di area wisata Tanah Lot.

Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, suasana di Tanah Lot terlihat lengang, tidak banyak wisatawan terlihat berada di kawasan ini. Bisa dihitung dengan jari. Padahal saking populernya, sebelum Covid-19, Tanah Lot selalu ramai dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk melihat sunset dan mengunjungi Pura Tanah Lot yang berada di atas batu karang, berjarak 300 meter garis pantai.

Pada hari kedua di Bali, Beritasatu.com diajak ke Desa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli. Merupakan satu desa wisata Bali yang sangat populer karena termasuk desa terbersih di dunia. Desa Penglipuran sempat ditutup untuk wisata karena pandemi Covid-19, namun pada 17 Oktober 2020, Pemprov Bali memutuskan untuk membuka kembali wisata di desa tersebut.

Sekali lagi, penerapan protokol kesehatan ketat seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak juga berlaku bagi wisatawan yang mengunjungi desa yang dihuni oleh warga yang memiliki satu garis keturunan darah. Terdapat 70 KK atau sekitar 240 jiwa yang tinggal di desa ini

Uniknya, untuk meminimalisir penularan Covid-19, di setiap pintu gerbang masuk ke rumah-rumah penduduk sudah disediakan hand sanitizer. Pengunjung yang ingin melihat rumah-rumah adat di dalam pemukiman warga harus mencuci tangan terlebih dahulu dengan cairan hand sanitizer yang terpasang di dinding pintu gerbang rumah. Kemudian di pintu keluar desa ini, juga sudah disediakan dua tempat cuci tangan. Meski telah dibuka sejak 17 Oktober lalu, Desa Wisata Penglipuran tampak sepi pengunjung.

Lokasi kedua yang dikunjungi, adalah Tampak Siring Holy Spring Temple atau Pura Tirta Empul yang berada di Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Lokasi wisata ini terkenal dengan air sucinya dan menjadi tempat orang Hindu menyucikan diri dan melakukan sembahyang.

Di lokasi ini juga diterapkan protokol kesehatan, termasuk masyarakat Bali yang melakukan sembahyang di Pura. Bahkan terlihat beberapa polisi mengawasi penerapan protokol kesehatan di Pura ini. Sebab sudah ada aturan di Bali, warga yang tidak menggunakan masker diberikan sanksi denda Rp 100.000.

Berdasarkan pantauan Beritasatu.com di empat lokasi wisata tersebut, penerapan protokol kesehatan ketat menjadi syarat mutlak di semua lokasi wisata Bali. Hal ini untuk mencegah terjadinya penularan virus corona bagi wisatawan. Dengan begitu, para wisatawan menjadi aman dan sehat saat berwisata di Bali.

Penerapan protokol kesehatan di tempat wisata ini sesuai dengan kampanye InDOnesia Care (I Do Care) yang digagas oleh Kemparekraf. Sehingga, saat kondisi sudah membaik, maka masyarakat bisa menjadi pahlawan bagi negeri sendiri dengan berwisata di Indonesia saja sambil menerapkan protokol kesehatan.

Sumber:BeritaSatu.com

Let's block ads! (Why?)



From "{Wisata}" - Google Berita


Demikianlah Artikel Terapkan Protokol Ketat, Bali Siap Sambut Wisatawan - BeritaSatu

Sekianlah artikel Terapkan Protokol Ketat, Bali Siap Sambut Wisatawan - BeritaSatu kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di RSS postingan selanjutnya.

Anda sekarang membaca artikel Terapkan Protokol Ketat, Bali Siap Sambut Wisatawan - BeritaSatu dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2020/11/terapkan-protokol-ketat-bali-siap.html
Terapkan Protokol Ketat, Bali Siap Sambut Wisatawan - BeritaSatu Terapkan Protokol Ketat, Bali Siap Sambut Wisatawan - BeritaSatu Reviewed by eela on November 07, 2020 Rating: 5

No comments:

ads 728x90 B
Powered by Blogger.