Judul postingan RSS Feed : Rombongan Prewedding Bromo Klaim Sudah Izin ke Petugas Tapi Flare Tak Dicek - detikJatim
link : Rombongan Prewedding Bromo Klaim Sudah Izin ke Petugas Tapi Flare Tak Dicek - detikJatim
Rombongan Prewedding Bromo Klaim Sudah Izin ke Petugas Tapi Flare Tak Dicek - detikJatim
Probolinggo -Mustaji, pengacara rombongan prewedding bawa flare yang memicu kebakaran di Bromo membantah tak mengajukan izin. Meskipun tak mengurus surat izin masuk konservasi (SIMAKSI), Mustaji mengeklaim kliennya sudah izin ke petugas untuk melakukan prewedding.
Mustaji mengatakan, calon pengantin bernama Hendra Purnama (39) dan Pratiwi Mandala Putri (26) telah menyampaikan tujuannya kepada petugas. Saat itu, mereka mengatakan akan melakukan prewedding.
Selain itu, Mustaji menyebut, rombongan memasuki kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melalui pintu masuk Jemplang, Kabupaten Malang. Di pintu masuk, kliennya sudah memberitahu ke petugas jika hendak melaksanakan sesi foto prewedding.
"Kalau klien saya ini masuk menggunakan tiket melalui pintu masuk dari Malang menggunakan via online dan sudah disampaikan maksud tujuannya untuk foto prewedding, tapi tidak ada pengecekan barang-barang bawaan klien kami oleh petugas," kata Mustaji kepada detikJatim, Minggu (17/9/2023).
Lantaran tidak ada pengecekan barang-barang bawaan yang akan dilaksanakan untuk prewedding oleh petugas, menurut Mustaji, kliennya mengira jika tidak ada larangan menggunakan flare. Sampai akhirnya, ada insiden kebakaran di area Bukit Teletubbies dan Padang Savana.
"Seharusnya dengan adanya kebakaran yang sebelum-sebelumnya, saat klien kami memberitahu akan melaksanakan prewedding seharusnya dicek dulu barang bawaannya. Selain itu juga, sama sekali tidak ada pantauan dari petugas," ungkap Mustaji.
Dari situ, Mustaji menyebut lemahnya pengawasan petugas. Meskipun sebelumnya sudah ada insiden kebakaran hingga membuat kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo diberlakukan buka tutup.
"Gunung Bromo merupakan destinasi wisata internasional, tapi pengawasan dan fasilitas dari pihak pengelola masih kurang memadai. Terlebih lagi, tak semua pengunjung tahu area mana saja yang dianggap sakral dan tidak," tukasnya.
Sebelumnya, dalam kasus kebakaran Gunung Bromo ini, polisi telah menetapkan Andrie Wibowo Eka Wardhana (41) asal Kabupaten Lumajang sebagai tersangka. Dia adalah manajer atau penanggung jawab Wedding Organizer yang disewa oleh calon pengantin asal Surabaya yang turut serta dalam rombongan itu.
Lima orang lainnya masih berstatus saksi, di antaranya pasangan pengantin Hendra Purnama (39) pengantin pria asal Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya dan pengantin wanita Pratiwi Mandala Putri (26) asal Kelurahan Lrorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang.
Lalu MGG (38) selaku kru prewedding asal Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya, ET (27) crew pre wedding asal Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya dan ARVD (34) selaku juru rias asal Kelurahan/Kecamatan Tandes, Kota Surabaya.
Simak Video "Kebakaran Bromo Gegara Flare, Negara Rugi Miliaran Rupiah"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/dte)
Artikel populer - Google Berita
Demikianlah Artikel Rombongan Prewedding Bromo Klaim Sudah Izin ke Petugas Tapi Flare Tak Dicek - detikJatim
Anda sekarang membaca artikel Rombongan Prewedding Bromo Klaim Sudah Izin ke Petugas Tapi Flare Tak Dicek - detikJatim dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2023/09/rombongan-prewedding-bromo-klaim-sudah.html
No comments: