Seo Services
Seo Services

'Terpaksa dan Tak Berani Tolak Perintah', Jadi Pertimbangan KKEP Pertahankan Eliezer di Polri

'Terpaksa dan Tak Berani Tolak Perintah', Jadi Pertimbangan KKEP Pertahankan Eliezer di Polri - Hallo pembaca Feed Digital Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 'Terpaksa dan Tak Berani Tolak Perintah', Jadi Pertimbangan KKEP Pertahankan Eliezer di Polri, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi di dalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Feed Media ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul postingan RSS Feed : 'Terpaksa dan Tak Berani Tolak Perintah', Jadi Pertimbangan KKEP Pertahankan Eliezer di Polri
link : 'Terpaksa dan Tak Berani Tolak Perintah', Jadi Pertimbangan KKEP Pertahankan Eliezer di Polri

Baca juga


'Terpaksa dan Tak Berani Tolak Perintah', Jadi Pertimbangan KKEP Pertahankan Eliezer di Polri

February 23, 2023 at 12:44AM Feed Digital:

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa salah satu poin penting yang menjadi pertimbangan Komisi Kode Etik Polri (KKEP) dalam mempertahankan Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E di institusi Polri adalah 'situasi sulit menolak perintah'.

Situasi sulit menolah perintah atasan ini, kata dia, karena Richard merupakan polisi yang memiliki pangkat jauh di bawah sang atasan saat itu, yakni mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo yang sebelumnya merupakan seorang Jenderal bintang dua.

Adanya jarak pangkat inilah yang membuat Richard sulit untuk menolak perintah sang atasan.

Ia akhirnya terpaksa menyanggupi perintah untuk membunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

"Semua tindakan yang dilakukan terduga pelanggar dalam keadaan terpaksa dan karena tidak berani menolak perintah atasan," kata Ramadhan, dalam tayangan Kompas TV, Rabu (22/2/2023).

Meskipun masih dipertahankan berdinas sebagai anggota Polri, namun Richard harus menjalani sanksi administratif berupa demosi selama 1 tahun di Pelayanan Markas (Yanma) Polri.

Dalam sidang vonis yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu ini, terdakwa Richard Eliezer divonis pidana sangat ringan yakni 1 tahun 6 bulan penjara.

"Menjatuhkan terhadap terdakwa pidana 1 tahun 6 bulan," kata Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso, dalam sidang vonis yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2023).

Baca juga: Masih Bisa Berdinas di Polri, Richard Eliezer Harus Jalani Sanksi Demosi 1 Tahun di Yanma Polri

Sedangkan pada 14 Februari lalu, Hakim Wahyu Iman Santoso menjatuhkan vonis 13 tahun penjara terhadap terdakwa Ricky Rizal.

Vonis ini lebih tinggi dari tuntutan JPU yakni 8 tahun penjara.

Sebelumnya pada hari yang sama, Majelis Hakim pun menjatuhkan vonis pidana 15 tahun penjara terhadap Kuat Ma'ruf.

Hakim Wahyu juga menjatuhkan vonis pidana mati terhadap aktor intelektual kasus ini yakni Ferdy Sambo pada 13 Februari lalu.

Vonis ini tentunya melebihi tuntutan yang disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap Ferdy Sambo yakni pidana penjara seumur hidup.

Adblock test (Why?)



Tribunnews.com


Demikianlah Artikel 'Terpaksa dan Tak Berani Tolak Perintah', Jadi Pertimbangan KKEP Pertahankan Eliezer di Polri

Sekianlah artikel 'Terpaksa dan Tak Berani Tolak Perintah', Jadi Pertimbangan KKEP Pertahankan Eliezer di Polri kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di RSS postingan selanjutnya.

Anda sekarang membaca artikel 'Terpaksa dan Tak Berani Tolak Perintah', Jadi Pertimbangan KKEP Pertahankan Eliezer di Polri dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2023/02/terpaksa-dan-tak-berani-tolak-perintah.html
'Terpaksa dan Tak Berani Tolak Perintah', Jadi Pertimbangan KKEP Pertahankan Eliezer di Polri 'Terpaksa dan Tak Berani Tolak Perintah', Jadi Pertimbangan KKEP Pertahankan Eliezer di Polri Reviewed by eela on February 22, 2023 Rating: 5

No comments:

ads 728x90 B
Powered by Blogger.