Judul postingan RSS Feed : Satgas IDI & Fadli Zon Berduka Dokter Sunardi Tewas Ditembak Densus 88 - CNN Indonesia
link : Satgas IDI & Fadli Zon Berduka Dokter Sunardi Tewas Ditembak Densus 88 - CNN Indonesia
Satgas IDI & Fadli Zon Berduka Dokter Sunardi Tewas Ditembak Densus 88 - CNN Indonesia
Jakarta, CNN Indonesia --Sejumlah tokoh menyoroti dan berduka atas kematian dokter Sunardi di Sukoharjo yang tewas setelah ditembak Densus 88/Antiteror pada Rabu (9/3).
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban misalnya, menyebut kematian Sunardi menjadi hari yang sangat kelam. Menurut Zubairi, peristiwa tersebut melukai hati banyak orang.
"Inalilahi wainalilahi rojiun. Belasungkawa saya untuk keluarga almarhum dokter Sunardi. Ini adalah hari yang amat kelam dan melukai semua orang yang percaya serta berharap pada keadilan," kata Zubairi dalam cuitannya media sosial Twitter, Jumat (11/3).
Sementara, politikus Partai Gerindra, Fadli Zon menyoroti dan mengkritik tindakan yang mengakibatkan dokter itu tewas.
Fadli Zon mengatakan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab merupakan keharusan. Namun, kata dia, yang dipraktikkan justru sebaliknya.
"Seharusnya 'Kemanusiaan yang adil dan beradab', tapi prakteknya 'kebiadaban yang tidak adil tanpa kemanusiaan'. Semoga Alm dr Sunardi mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Amin," kata Fadli meretweet postingan Zubairi.
Sebelumnya, Densus 88/Antiteror menggerebek Sunardi di Sukoharjo, Jawa Tengah. Polisi mengaku terpaksa menembak Sunardi karena dinilai melakukan tindakan yang membahayakan masyarakat.
Menurut polisi Sunardi merupakan petinggi kelompok Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) dan Jemaah Islamiyah (JI).
(iam/isn)[Gambas:Video CNN]
Artikel populer - Google Berita
Demikianlah Artikel Satgas IDI & Fadli Zon Berduka Dokter Sunardi Tewas Ditembak Densus 88 - CNN Indonesia
Anda sekarang membaca artikel Satgas IDI & Fadli Zon Berduka Dokter Sunardi Tewas Ditembak Densus 88 - CNN Indonesia dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2022/03/satgas-idi-fadli-zon-berduka-dokter.html
No comments: