Seo Services
Seo Services

Kemenkes Akui Data Kematian akibat Covid-19 dari Daerah Tidak Real Time

Kemenkes Akui Data Kematian akibat Covid-19 dari Daerah Tidak Real Time - Hallo pembaca Feed Digital Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kemenkes Akui Data Kematian akibat Covid-19 dari Daerah Tidak Real Time, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi di dalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Feed Media ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul postingan RSS Feed : Kemenkes Akui Data Kematian akibat Covid-19 dari Daerah Tidak Real Time
link : Kemenkes Akui Data Kematian akibat Covid-19 dari Daerah Tidak Real Time

Baca juga


Kemenkes Akui Data Kematian akibat Covid-19 dari Daerah Tidak Real Time

August 12, 2021 at 09:40AM Feed Digital:

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengakui angka update perkembangan kasus kematian pasien Covid-19 yang cenderung tinggi dalam beberpa waktu terakhir bukanlah data realtime.

Diketahui dalam tiga minggu belakangan, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menyumbang angka tambahan kematian pasien Covid-19 yang cenderung tinggi.

Tenaga Ahli Kementerian Kesehatan, dr Panji Fortuna Hadisoemarto, menyampaikan berdasarkan analisis dari data National All Record (NAR) Kemenkes, didapati pelaporan kasus kematian yang dilakukan daerah tidak bersifat realtime dan merupakan akumulasi dari bulan-bulan sebelumnya.

Untuk diketahui, NAR adalah sistem big data untuk pencatatan laboratorium dalam penanganan Covid-19 yang dikelola oleh Kemenkes.

Dikutip dari rilis Kemenkes, berdasarkan laporan kasus Covid-19 di tanggal 10 Agustus 2021, misalnya, dari 2.048 kematian yang dilaporkan, sebagian besar bukanlah angka kematian pada tanggal tersebut atau pada seminggu sebelumnya.

Baca juga: Penelitian: Vaksin Moderna Tunjukkan Hasil yang Lebih Baik daripada Pfizer untuk Lawan Varian Delta

Panji menyebut, bahkan 10,7 persen di antaranya berasal dari kasus pasien positif yang sudah tercatat di NAR lebih dari 21 hari namun baru terkonfirmasi dan dilaporkan bahwa pasien telah meninggal.

"Kota Bekasi, contohnya, laporan kemarin (10/8/2021) dari 397 angka kematian yang dilaporkan, 94 persen di antaranya bukan merupakan angka kematian pada hari tersebut, melainkan rapelan angka kematian dari bulan Juli sebanyak 57 persen dan bulan Juni dan sebelumnya sebanyak 37 persen."

"Lalu 6 persen sisanya merupakan rekapitulasi kematian di minggu pertama bulan Agustus," terang Panji.

Contoh lain adalah Kalimantan Tengah di mana 61 persen dari 70 angka kematian yang dilaporkan kemarin adalah kasus aktif yang sudah lebih dari 21 hari namun baru diperbaharui statusnya.

Panji menuturkan lebih dari 50 ribu kasus aktif yang saat ini adalah kasus yang sudah lebih dari 21 hari tercatat namun belum dilakukan pembaharuannya.

Baca juga: Bagaimana Cara Perbaiki Data yang Salah di Sertifikat Vaksin ?

Adblock test (Why?)



Tribunnews.com


Demikianlah Artikel Kemenkes Akui Data Kematian akibat Covid-19 dari Daerah Tidak Real Time

Sekianlah artikel Kemenkes Akui Data Kematian akibat Covid-19 dari Daerah Tidak Real Time kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di RSS postingan selanjutnya.

Anda sekarang membaca artikel Kemenkes Akui Data Kematian akibat Covid-19 dari Daerah Tidak Real Time dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2021/08/kemenkes-akui-data-kematian-akibat.html
Kemenkes Akui Data Kematian akibat Covid-19 dari Daerah Tidak Real Time Kemenkes Akui Data Kematian akibat Covid-19 dari Daerah Tidak Real Time Reviewed by eela on August 11, 2021 Rating: 5

No comments:

ads 728x90 B
Powered by Blogger.