Seo Services
Seo Services

Mudik di Jabodetabek Dilarang, Wali Kota Tangerang: Kami di Lapangan Bingung - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com

Mudik di Jabodetabek Dilarang, Wali Kota Tangerang: Kami di Lapangan Bingung - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com - Hallo pembaca Feed Digital Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mudik di Jabodetabek Dilarang, Wali Kota Tangerang: Kami di Lapangan Bingung - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi di dalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel populer - Google Berita ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul postingan RSS Feed : Mudik di Jabodetabek Dilarang, Wali Kota Tangerang: Kami di Lapangan Bingung - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com
link : Mudik di Jabodetabek Dilarang, Wali Kota Tangerang: Kami di Lapangan Bingung - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com

Baca juga


Mudik di Jabodetabek Dilarang, Wali Kota Tangerang: Kami di Lapangan Bingung - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengaku bingung dengan adanya pernyataan Satgas Penanganan Covid-19 tentang larangan mudik di wilayah aglomerasi Jabodetabek.

"Ini yang kami lagi bingung. Karena kemarin waktu rapat sama Menteri Dalam Negeri, mudik boleh di wilayah aglomerasi," ungkap Arief melalui sambungan telepon, Kamis (6/5/2021) malam.

"Trus sekarang tiba-tiba ganti. Tapi itu masih pernyataan ya, kami menunggu edarannya aja," sambung dia.

Baca juga: Dishub DKI: Pergerakan Warga di Kawasan Jabodetabek Tak Perlu SIKM

Pria 44 tahun itu menyebutkan, Pemerintah Pusat harus memiliki peraturan yang tegas serta jelas perihal mudik di wilayah aglomerasi.

"Tegas dan jelas artinya ada ketegasan dan kejelasan. Jadi enggak rancu. Kami yang di lapangan bingung jadinya," urai Arief.

Meski demikian, Arief menekankan, kebijakan larangan mudik di wilayah Jabodetabek untuk keamanan dan keselamatan warga.

"Apa pun kebijakannya, tentu untuk keamanan dan keselamatan," kata politikus Demokrat itu.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito sebelumnya mengatakan, mudik di dalam wilayah aglomerasi (pemusatan kawasan tertentu) dilarang dilakukan pada 6-17 Mei 2021.

Akan tetapi, pemerintah masih memperbolehkan beroperasinya kegiatan sektor esensial di wilayah aglomerasi.

"Untuk memecah kebingungan di masyarakat soal mudik lokal di wilayah aglomerasi, saya tegaskan bahwa pemerintah melarang apa pun bentuk mudik, baik lintas provinsi maupun dalam satu wilayah kabupaten/kota aglomerasi," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (6/5/2021).

"Perlu ditekankan bahwa kegiatan lain selain mudik di dalam satu wilayah kabupaten/kota aglomerasi, khususnya di sektor esensial akan tetap beroperasi tanpa penyekatan apa pun," lanjutnya.

Baca juga: Larangan Mudik, Polisi Paksa Putar Balik 1.070 Kendaraan di Tol Cikupa dan Cikarang Barat

Hal ini, menurut dia, demi melancarkan kegiatan sosial ekonomi daerah.

Wiku menyebutkan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya potensi penularan Covid-19 di dalam satu wilayah aglomerasi.

Sebab, operasional kegiatan sosial ekonomi telah diatur dengan regulasi PPKM mikro.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menegaskan, setiap orang yang bepergian sekitar kawasan aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) tidak memerlukan surat izin keluar masuk (SIKM).

"Pergerakan di dalam kawasan aglomerasi tidak perlu SIKM," kata Syafrin saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (6/5/2021).

SIKM hanya diperlukan untuk pergerakan orang keluar daerah aglomerasi. Bagi setiap orang yang hendak keluar Jabodetabek, kata Syafrin, diwajibkan untuk melengkapi dokumen perjalanan dengan SIKM.

Baca juga: Warga Kota Tangerang Tak Perlu SIKM untuk Keliling Jabodetabek

Selain itu, pelaku perjalanan juga diminta untuk membawa hasil tes Covid-19 dengan hasil nonreaktif untuk rapid test antigen dan negatif untuk hasil tes PCR.

"Nanti penyekatan rekan-rekan kepolisian akan meminta tolong dibekali dengan hasil rapid test antigen," ucap Syafrin.

Syafrin juga menjelaskan, penyekatan akan dilakukan sesuai dengan titik yang ditentukan oleh pihak kepolisian.

Untuk transportasi umum, pemeriksaan dokumen perjalanan selama larangan mudik 6-17 Mei 2021.

"Siapa pun yang akan mengajukan pembelian tiket itu harus menunjukkan SIKM kemudian dites kesehatannya, jika memenuhi itu maka yang bersangkutan boleh melintasi," ucap dia.

Adblock test (Why?)



Artikel populer - Google Berita


Demikianlah Artikel Mudik di Jabodetabek Dilarang, Wali Kota Tangerang: Kami di Lapangan Bingung - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com

Sekianlah artikel Mudik di Jabodetabek Dilarang, Wali Kota Tangerang: Kami di Lapangan Bingung - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di RSS postingan selanjutnya.

Anda sekarang membaca artikel Mudik di Jabodetabek Dilarang, Wali Kota Tangerang: Kami di Lapangan Bingung - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2021/05/mudik-di-jabodetabek-dilarang-wali-kota.html
Mudik di Jabodetabek Dilarang, Wali Kota Tangerang: Kami di Lapangan Bingung - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com Mudik di Jabodetabek Dilarang, Wali Kota Tangerang: Kami di Lapangan Bingung - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com Reviewed by eela on May 06, 2021 Rating: 5

No comments:

ads 728x90 B
Powered by Blogger.