Surat Wasiat Teroris di Mabes Polri dan Makassar Mirip, Pengamat: Grand Design Jaringan Teror - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com
Judul postingan RSS Feed : Surat Wasiat Teroris di Mabes Polri dan Makassar Mirip, Pengamat: Grand Design Jaringan Teror - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com
link : Surat Wasiat Teroris di Mabes Polri dan Makassar Mirip, Pengamat: Grand Design Jaringan Teror - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com
Surat Wasiat Teroris di Mabes Polri dan Makassar Mirip, Pengamat: Grand Design Jaringan Teror - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Terorisme Al Chaidar mengatakan surat wasiat terduga teroris penyerang Mabes Polri Zakiah Aini dengan terduga terorisme di Katedral Makassar disebut memiliki kemiripan.
Hal tersebut menjadi bukti, kata Chaidar, bahwa ada grand design dari kelompok terorisme untuk menggerakkan orang-orang melakukan aksi bunuh diri.
"Surat wasiatnya relatif sama dengan surat yang ada di penyerangan Makassar, bahwa ini memperlihatkan ada grand desain yang dibuat oleh kelompok teroris ini," kata Chaidar saat dihubungi melalui telepon, Jumat (2/4/2021).
Baca juga: Fakta Zakiah Aini, Pernah Kuliah di Gunadarma dan Raih IPK Bagus hingga Sering Ganti Nomor Ponsel
Chaidar mengatakan, dari surat wasiat tersebut juga dilihat bagaimana situasi pemikiran Zakiah Aini yang mendapat doktrinasi kuat tentang anti demokrasi dan terpengaruh politik lokal seperti menyebut nama Ahok di surat wasiatnya.
"Terpengaruh oleh politik lokal, anti Ahok," ujar dia.
Begitu juga dengan pemikiran dari terduga teroris di Makassar yang mendapat doktrinasi kristo phobia.
Surat tersebut sekaligus membuktikan bahwa kelompok teroris tersebut merupakan kelompok pengecut yang hanya memanfaatkan orang lain sebagai pion mereka.
Baca juga: Keluarga Temukan Surat Wasiat Sebelum Zakiah Aini Serang Mabes Polri
Sedangkan kelompok teroris sebagai penyebar ajakan teror tidak berani melakukan aksi bunuh diri.
"Kelompok teroris cukup pengecut karena menggunakan orang lain, tetapi dianya sendiri tidak mau mengorbankan diri. Ini situasi di mana dia dibajak oleh kelompok tersebut," kata Chaidar.
Itulah sebabnya, kata Chaidar, terduga teroris bisa dipandang sebagai korban dari kelompok teroris yang hanya memanfaatkan orang lain untuk agenda-agenda teror mereka.
"Bahwa dia sebenarnya adalah korban dari terorisme, korban yang dibajak oleh kelompok terorisme untuk melakukan serangan yang diinginkan oleh kelompok teroris," ucap Chaidar.
Ada kesamaan dalam isi surat wasiat yang ditinggalkan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar Lukman Alfariz (26) dan penyerang Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) di Jakarta, Zakiah Aini (25).
Dilansir dari KompasTV, kesamaan dari kedua isi surat wasiat adalah permintaan maaf kepada orangtua.
Kedua adalah permintaan untuk tidak berutang ke bank dan terakhir meminta kakak dan adik untuk menjaga orangtua.
Baca juga: Apa Itu Lone Wolf, Sebutan Polisi untuk Aksi Teror ZA yang Menyerang Mabes Polri?
Mereka juga sama-sama memiliki pandangan bahwa jalan melakukan aksi teror adalah cara terbaik untuk menjalankan paham yang mereka miliki.
Isi surat Zakiah terlihat lebih panjang karena berisikan banyak pesan kepada orang tua, kakak, adik, hingga kerabat agar tidak menjalani norma atau aktivitas yang umum terjadi di masyarakat.
Tak hanya bank, Zakiah juga menyinggung soal Ahok hingga pemilu.
Surat pelaku bom bunuh diri di Makassar, Sulawesi Selatan dibuat dengan tulis tangan. Surat itu ditemukan saat penggeledahan tim Densus 88 Mabes Polri bersama tim gabungan Polda Sulsel di rumah pelaku di Jalan Tinumbu Lorong 1, Kecamatan Bontoala, Makassar, Senin (29/3/2021).
Baca juga: Zakiah Aini dan Maraknya Teroris Wanita di Indonesia pasca ISIS
"Ya itu salah satu yang didapat saat penggeledahan," kata Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam.
Sementara itu, surat yang dibuat Zakiah Ai ditemukan sebelum aksi di Mabes Polri.
"Tadi berdasarkan keterangan dari kakaknya, bahwa surat wasiat ini sebelumnya sudah ditemukan," ujar Lurah Kelapa Dua Wetan, Sandy Adamsyah, di rumah ZA di Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (31/3/2021).
Namun, saat ditemukan, pihak keluarga mengaku tak tahu harus mencari ZA di mana. Lalu, kakak ZA berencana melapor ke Polres. Namun, penyerangan telanjur terjadi.
Artikel populer - Google Berita
Demikianlah Artikel Surat Wasiat Teroris di Mabes Polri dan Makassar Mirip, Pengamat: Grand Design Jaringan Teror - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com
Anda sekarang membaca artikel Surat Wasiat Teroris di Mabes Polri dan Makassar Mirip, Pengamat: Grand Design Jaringan Teror - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2021/04/surat-wasiat-teroris-di-mabes-polri-dan.html
No comments: