Judul postingan RSS Feed : Positif Covid-19 Pasca Vaksinasi, Mengapa Bisa Terjadi? Begini Penjelasannya
link : Positif Covid-19 Pasca Vaksinasi, Mengapa Bisa Terjadi? Begini Penjelasannya
Positif Covid-19 Pasca Vaksinasi, Mengapa Bisa Terjadi? Begini Penjelasannya
February 23, 2021 at 12:51PM Feed Digital:Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya dua tenaga kesehatan pasca penyuntikan vaksin Covid-19.
Pemerintah berharap, kejadian serupa tidak akan terulang kembali kedepannya.
Terkait hal tersebut, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Spa(K), MTropPaed menjelaskan bahwa kekebalan tubuh tidak langsung tercipta pasca penyuntikan pertama, kalaupun ada sangatlah rendah.
Kekebalan akan tercipta maksimal dalam kurun waktu 28 hari pasca penyuntikan kedua.
Baca juga: WHO Setujui Dana Kompensasi untuk Efek Samping yang Serius pada Vaksin COVAX
Baca juga: Jubir : Belum Ada Laporan KIPI Berat Pasca Vaksinasi Covid-19 untuk Nakes Lansia
“Meskipun sudah divaksinasi, dalam dua minggu kedepan sangat amat rawan terpapar,” tuturnya dalam konferensi pers virtual bertajuk "Penjelasan Mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi COVID-19", Senin (22/2/2021).
Ia menambahkan, vaksin Covid-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan.
Suntikan pertama ditujukan memicu respons kekebalan awal.
Sedangkan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang terbentuk.
“Oleh karena itu setelah diimunisasi tetap harus menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjauhi kerumunan, karena masih rawan, kalau kita lengah bisa saja terjadi hal yang tidak kita inginkan,” terangnya.
Tribunnews.com
Demikianlah Artikel Positif Covid-19 Pasca Vaksinasi, Mengapa Bisa Terjadi? Begini Penjelasannya
Anda sekarang membaca artikel Positif Covid-19 Pasca Vaksinasi, Mengapa Bisa Terjadi? Begini Penjelasannya dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2021/02/positif-covid-19-pasca-vaksinasi.html
No comments: