Seo Services
Seo Services

IDI: Jalan Terakhir PSBB Superketat, Mobilisasi Masyarakat Disetop

IDI: Jalan Terakhir PSBB Superketat, Mobilisasi Masyarakat Disetop - Hallo pembaca Feed Digital Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul IDI: Jalan Terakhir PSBB Superketat, Mobilisasi Masyarakat Disetop, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi di dalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Feed Media ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul postingan RSS Feed : IDI: Jalan Terakhir PSBB Superketat, Mobilisasi Masyarakat Disetop
link : IDI: Jalan Terakhir PSBB Superketat, Mobilisasi Masyarakat Disetop

Baca juga


IDI: Jalan Terakhir PSBB Superketat, Mobilisasi Masyarakat Disetop

February 02, 2021 at 09:53AM Feed Digital:

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Angka kasus harian positif Covid-19 di Indonesia belum menunjukan arah terkendali, meski kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKKM) diperpanjang hingga 8 Februari mendatang.

Wakil Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Slamet Budiarto mengatakan, jika angka kasus harian positif Covid-19 masih menunjukkan peningkatan, maka pemerintah sebaiknya menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara ketat.

Saat ini PB IDI masih terus melihat dan akan melakukan evaluasi terhadap pemberlakuan PPKM tahap kedua yang berlangsung pada 26 Januari lalu hingga 8 Februari mendatang.

Jika PPKM tahap kedua tidak juga menurunkan jumlah infeksi baru dan kasus kematian akibat Covid-19, maka solusinya adalah PSBB superketat.

"Jalan terakhir ya PSBB superketat. Mobilisasi masyarakat disetop. Enggak ada jalan lagi, apa lagi jalannya? Vaksin (untuk masyarakat) belum tersedia," kata Slamet saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (1/2/2021).

Baca juga: Ini 25 Kelurahan di Jakarta dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi

Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona 1 Februari: Bertambah 10.994, Total Kasus 1.089.308

Slamet juga mengatakan bahwa ketentuan swab PCR tidak menjamin seseorang tidak terjangkit virus corona dalam sebuah perjalanan.

Sebab, jika swab PCR dilakukan hari ini dan hasilnya negatif, seseorang masih bisa terinfeksi virus corona keesokan harinya.

"Ini kan penyakit kerumunan, penyakit mobilitas. Kalau itu (mobilitas) dihentikan, otomatis (jumlah penyebaran Covid-19) turun. Simple-nya begitu," tambah Slamet.

Jika angka kematian dan infeksi Covid-19 masih tinggi, Slamet menyarankan PSBB superketat dilakukan setidaknya selama satu bulan.

Meski begitu, ia menyebut bahwa risiko terbesarnya ada pada sektor ekonomi.

Let's block ads! (Why?)



Tribunnews.com


Demikianlah Artikel IDI: Jalan Terakhir PSBB Superketat, Mobilisasi Masyarakat Disetop

Sekianlah artikel IDI: Jalan Terakhir PSBB Superketat, Mobilisasi Masyarakat Disetop kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di RSS postingan selanjutnya.

Anda sekarang membaca artikel IDI: Jalan Terakhir PSBB Superketat, Mobilisasi Masyarakat Disetop dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2021/02/idi-jalan-terakhir-psbb-superketat.html
IDI: Jalan Terakhir PSBB Superketat, Mobilisasi Masyarakat Disetop IDI: Jalan Terakhir PSBB Superketat, Mobilisasi Masyarakat Disetop Reviewed by eela on February 01, 2021 Rating: 5

No comments:

ads 728x90 B
Powered by Blogger.