POPULER Internasional: Negara Eropa Ragukan Masker Kain | Momen Covid-19 yang Buat Dr Fauci Menangis
Judul postingan RSS Feed : POPULER Internasional: Negara Eropa Ragukan Masker Kain | Momen Covid-19 yang Buat Dr Fauci Menangis
link : POPULER Internasional: Negara Eropa Ragukan Masker Kain | Momen Covid-19 yang Buat Dr Fauci Menangis
POPULER Internasional: Negara Eropa Ragukan Masker Kain | Momen Covid-19 yang Buat Dr Fauci Menangis
January 28, 2021 at 07:49AM Feed Digital:TRIBUNNEWS.COM - Inilah rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir.
Sejumlah negara-negara di Eropa ragukan efektivitas masker kain, mulai mewajibkan warganya gunakan masker medis.
Sementara itu, media asing menyoroti jumlah kasus Covid-19 di Indonesia yang tembus satu juta kasus.
Raja tempe Indonesia di Jepang Rustono dengan brand "Rusto Tempeh", ungkap alasan tidak mau masuk ke pasar Indonesia.
Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular AS, baru-baru ini berbagi momen penting dari tahun lalu, mengakui bahwa mendengar kata-kata tentang vaksin Covid-19 membuatnya menangis.
1. Ragukan Masker Kain, Negara Eropa Mulai Wajibkan Penggunaan Masker Medis di Tempat Umum
Sejumlah negara Eropa mulai mewajibkan warganya menggunakan masker medis, dan mengesampingkan masker kain.
Di Jerman, pemerintah federal hingga negara bagian mewajibkan masker medis jenis KN95 atau FFP2 digunakan di toko dan angkutan umum.
Pemerintah juga merilis rekomendasi bahwa masker medis harus dipakai saat melakukan kontak dekat dengan orang lain, terutama di ruangan indoor.
Dikutip dari NPR, masker FFP2 merupakan jenis filtrasi standar Eropa yang mirip dengan respirator N95 atau KN95.
Tribunnews.com
Demikianlah Artikel POPULER Internasional: Negara Eropa Ragukan Masker Kain | Momen Covid-19 yang Buat Dr Fauci Menangis
Anda sekarang membaca artikel POPULER Internasional: Negara Eropa Ragukan Masker Kain | Momen Covid-19 yang Buat Dr Fauci Menangis dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2021/01/populer-internasional-negara-eropa.html
No comments: