Judul postingan RSS Feed : DAK Rp 8 Miliar untuk Pertanian - Jawa Pos
link : DAK Rp 8 Miliar untuk Pertanian - Jawa Pos
DAK Rp 8 Miliar untuk Pertanian - Jawa Pos
October 06, 2020 at 09:15AMSANANWETAN, Radar Blitar– Miliaran rupiah anggaran pusat kabarnya bakal turun ke Kabupaten Blitar, khusus untuk mengatasi kendala ketersediaan air. Hal ini berarti, pemerintah dituntut mengerahkan segala sumberdaya manusia yang ada. Sebab, jika realisasinya mbleset, ototamatis akan sulit mendapatkan dukungan anggaran pada tahun berikutnya.
Informasi yang diterima koran ini, ada sekitar Rp 8,5 miliar anggaran DAK bidang pertanian dari pemerintah pusat 2021 nanti. Anggaran itu rencannya digunakan untuk beberapa kegiatan. Di antaranya, jalan usaha tani, sumber air, hingga pembangunan lumbung pangan di Bumi Penataran.
Kabid Sarana dan Prasarana, Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Blitar, Dwi Martono membenarkan kabar tersebut. Menurut dia, hal ini menjadi kabar baik bagi para petani. Sebab, usulan program disetujui pemerintah pusat. “Selama ini kita dapat DAK itu paling besar sekitar Rp 3 miliar,” ujarnya.
Kini pihaknya sudah menyusun rencana kegiatan yang bakal dilaksanakan dengan anggaran DAK itu. Dari total Rp 8,5 miliar, sebagian besar akan dimanfaatkan untuk kegiatan dibidang sumber daya air, dan jalan usaha tani (JUT). Sumber air yang dimaksud meliputi pembangunan embung dan pembangunan sumur bor di sejumlah titik, untuk memudahkan mengolah lahan pertanian. “Kalau tidak salah sekitar Rp 6,5 miliar untuk bidang tersebut,” terangnya.
Sisanya, sambung dia, akan digunakan untuk kegiatan perbaikan sarana prasarana pertainian. Seperti balai pelatihan pertanian (BPP) dan pembangunan lumbung pangan.
Menurut Dwi, besarnya DAK itu memiliki konsekuensi yang tidak sederhana. Pertama, dengan anggaran sebesar itu berarti pemerintah daerah dalam hal ini dinas pertanian harus bekerja lebih keras. Sebab, nantinya akan ada tambahan anggaran dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan perubahan APBD 2021. Hal ini juga berarti banyak kegiatan yang harus dikerjakan dan diawasi untuk menjaga kualitas.
Kedua, perlakuan DAK sedikit berbeda dengan anggaran yang berasal dari APBD. Ada batasan waktu dalam proses pelaksanaan anggaran, semisal tanda tangan kontrak pelaksanaan kegiatan. Dengan kata lain, tidak bisa selonggar ketika menggunakan APBD. “Kalau sampai tidak dapat merealisasikan, ini bahaya karena tahun-tahun berikutnya sulit untuk mengusulkan anggaran untuk kegiatan serupa,” tuturnya.
Dibalik tantangan itu, Dwi mengaku ada harapan besar untuk Bumi Penataran. Sebab, jika kendala air dalam mengolah tanaman dapat dituntaskan, secara otomatis akan meningkatkan produktivitas petani. Khususnya di daerah-daerah yang selama ini memiliki kendala air. Seperti di daerah Blitar selatan. “Saat ini pun dengan air yang terbatas petani di Blitar sangat produktif, apalagi jika nanti air melimpah. Terlebih keberadaan Jalur Lintas Selatan yang sangat stretegis untuk distribusi produk pertanian,” tuturnya. (*)
Feed From"{pertanian}" - Google Berita
Demikianlah Artikel DAK Rp 8 Miliar untuk Pertanian - Jawa Pos
Anda sekarang membaca artikel DAK Rp 8 Miliar untuk Pertanian - Jawa Pos dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2020/10/dak-rp-8-miliar-untuk-pertanian-jawa-pos.html
No comments: