Judul postingan RSS Feed : Surati Bupati-Kemenpar, PHRI Desak Buka Wisata Bromo - Jawa Pos
link : Surati Bupati-Kemenpar, PHRI Desak Buka Wisata Bromo - Jawa Pos
Surati Bupati-Kemenpar, PHRI Desak Buka Wisata Bromo - Jawa Pos
SUKAPURA, Radar Bromo – Penutupan wisata Gunung Bromo karena pandemi korona, selama hampir tiga bulan membuat BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo, mulai resah. BPC PHRI setempat pun mendesak agar pemerintah segera membuka wisata Bromo.
Desakan itu bukan tanpa alasan. Selama wisata Gunung Bromo ditutup, rata-rata okupansi hotel di sekitar Bromo hanya 0-10 persen. Yaitu di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo dan sekitarnya. Yang parah, hampir semua hotel tutup, karena tidak ada pengunjung.
Desakan membuka Bromo oleh BPC PHRI Kabupaten Probolinggo ini, disampaikan secara berjenjang. Mulai Bupati Probolinggo, Gubernur Jatim, BB-TNBTS hingga Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Dalam suratnya, BPC PHRI Kabupaten Probolinggo mendesak pemerintah segera membuka kembali akses wisatawan berkunjung ke wisata Bromo. Mengingat, hampir tiga bulan akitivitas perekonomian mati di kawasan Bromo.
”Hotel-hotel di Bromo sepi dan banyak tutup, tepatnya mulai Februari lalu. Yaitu, saat ditetapkan Car Free Month Bromo dan kemudian Bromo ditutup karena pandemi korona,” kata Digdoyo selaku ketua umum BPC PHRI Kabupaten Probolinggo.
Yoyok-sapaan akrabnya mengungkapkan, dampak penutupan wisata Bromo sangatlah besar. Tidak hanya okupansi hotel yang merosot drastis. Sebagian besar hotel dan restoran di kawasan Bromo merumahkan karyawannya hingga pemutusan hubungan kerja (PHK). Keputusan itu diambil karena beratnya beban dalam menghadapi situasi di tengah pandemi Covid-19.
”Kami mendesak dibuka kembali wisata Bromo. Karena hotel dan restoran di kawasan Bromo sudah menyiapkan protokol kesehatan. Baik untuk karyawan, maupun pengunjung. Kami optimistis, protokol kesehatan yang diterapkan bisa mencegah penyebaran virus korona,” ungkapnya.
Sugeng Wiyanto, Kepala Dispora Parbud (Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Budaya) Kabupaten Probolinggo menegaskan, pembukaan wisata masih menunggu keputusan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo hingga pusat. Namun, pihaknya saat ini di semua tempat wisata sudah mulai menyiapkan protokol kesehatan untuk menghadapi new normal.
”Kami masih menunggu keputusan dari Gugus Tugas kabupaten hingga pusat. Tapi sejauh ini protokol kesehatan sudah kami siapkan,” katanya pada Jawa Pos Radar Bromo kemarin (20/6).
Kepala BB-TNBTS (Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) Jon Kenedy saat dikonfirmasi mengaku, sudah menerima surat dari BPC PHRI Kabupaten Probolinggo. Namun, pihaknya masih menunggu izin dan keputusan dari Kemenpar.
Menurutnya, BB-TNBTS bisa mengajukan pembukaan wisata Bromo, saat ada surat edaran (SE) dari Gubernur terkait pembukaan tempat pariwisata. Namun, sampai saat ini SE dari Bupati hingga Gubernur Jatim belum ada.
”Kondisi pandemi Covid-19 memang sangat mempengaruhi semua sektor, terutama perekonomian. Tetapi, kami tidak ingin juga pembukaan pariwisata malah menjadi pemicu klaster baru penyebaran virus korona,” katanya. (mas/hn)
From "{Wisata}" - Google Berita
Demikianlah Artikel Surati Bupati-Kemenpar, PHRI Desak Buka Wisata Bromo - Jawa Pos
Anda sekarang membaca artikel Surati Bupati-Kemenpar, PHRI Desak Buka Wisata Bromo - Jawa Pos dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2020/06/surati-bupati-kemenpar-phri-desak-buka.html
No comments: