Judul postingan RSS Feed : Bayi Meninggal di Dalam Ember dengan Mulut Tersumpal Kain, Ibu yang Melahirkannya Masih Bungkam
link : Bayi Meninggal di Dalam Ember dengan Mulut Tersumpal Kain, Ibu yang Melahirkannya Masih Bungkam
Bayi Meninggal di Dalam Ember dengan Mulut Tersumpal Kain, Ibu yang Melahirkannya Masih Bungkam
August 31, 2019 at 08:25AM Feed Digital:TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Sorot mata LGW (19) kosong saat terbaring di sebuah rumah sakit swasta di Sukawati, Gianyar, Jumat (30/8/2019).
Mahasiswi sekolah pariwisata berparas cantik asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng ini masih mengalami pendarahan dan trauma usai melahirkan anak laki-laki, yang diduga hasil dari hubungan gelap.
Terlebih lagi, bayi seberat 3 kilogram ini telah tiada, diduga meninggal dunia belum lama dilahirkan.
Namun apakah bayi itu meninggal karena dibunuh ataukah karena sebab lain, hingga kemarin pihak kepolisian belum bisa membuktikannya secara signifikan.
Sebab LGW belum mau berbicara ketika didatangi Unit Reskrim Polsek Sukawati untuk dimintai keterangan.
Informasi yang dihimpun Tribun Bali, Jumat (30/8/2019), bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan sudah tak bernyawa di rumah kontrakan LGW di Desa/Kecamatan Sukawati, Jumat (30/8/2019) pukul 12.30 Wita.
Bayi malang tersebut ditemukan di dalam ember, dengan mulut tersumpal kain hitam.
Baca: Lima Tahun Lamanya Misem Hidup Dalam Ancaman akan Dibunuh Anak dan Cucu-cucunya
Sementara badannya yang masih tertempel ari-ari, juga dibungkus kain hitam.
Sebelum kasus tersebut diketahui, pada Kamis (29/8/2019) pukul 11.00 Wita, LGW mengeluhkan sakit perut pada pamannya, KS (34).
Saat itu, KS menyarankan LGW untuk memeriksakan kondisinya ke dokter.
Tribunnews.com
Demikianlah Artikel Bayi Meninggal di Dalam Ember dengan Mulut Tersumpal Kain, Ibu yang Melahirkannya Masih Bungkam
Anda sekarang membaca artikel Bayi Meninggal di Dalam Ember dengan Mulut Tersumpal Kain, Ibu yang Melahirkannya Masih Bungkam dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2019/08/bayi-meninggal-di-dalam-ember-dengan.html
No comments: