Seo Services
Seo Services

Perang Teluk 1991, Warisan Bush untuk Timur Tengah - SINDOnews

Perang Teluk 1991, Warisan Bush untuk Timur Tengah - SINDOnews - Hallo pembaca Feed Digital Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Perang Teluk 1991, Warisan Bush untuk Timur Tengah - SINDOnews, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi di dalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita teratas - Google Berita ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul postingan RSS Feed : Perang Teluk 1991, Warisan Bush untuk Timur Tengah - SINDOnews
link : Perang Teluk 1991, Warisan Bush untuk Timur Tengah - SINDOnews

Baca juga


Perang Teluk 1991, Warisan Bush untuk Timur Tengah - SINDOnews

loading...

WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) George H.W. Bush meninggal dunia pada Jumat malam waktu setempat atau Sabtu (1/12/2018). Bush adalah Presiden AS ke-41 yang memimpin negara itu setelah era Perang Dingin.

Salah satu warisan yang ditinggalkan Bush selama pemerintahannya, yang hanya berumur empat tahun, adalah Perang Teluk pada tahun 1991. Perang darat selama 100 jam untuk mengalahkan pasukan Irak itu melahirkan jaringan pangkalan militer AS yang sekarang beroperasi di seluruh Teluk Persia untuk mendukung seluruh pasukan di Afghanistan serta ISIS di Irak dan Suriah.

Namun, Bush akhirnya meninggalkan pemberontak Syiah dan Kurdi yang ia desak untuk bangkit melawan Saddam pada tahun 1991 menghadapi kemarahan diktator Irak itu sendirian yang menyebabkan ribuan kematian. Gambaran campuran itu menurun ke putranya yang juga mantan Presiden AS, George W. Bush. Di bawah perintah Bush juniorlah AS menginvasi Irak pada tahun 2003 dan menggulingkan Saddam Hussein, yang pernah digambarkannya dengan sangat terkenal sebagai "orang yang mencoba membunuh ayah saya satu kali."

"Saya merasakan ketegangan di perut dan di leher ... tetapi saya juga merasakan ketenangan tertentu ketika kita berbicara tentang hal-hal ini," kata Bush senior tentang Perang Teluk 1991, menurut biografi Jon Meacham.

"Saya tahu saya melakukan hal yang benar," imbuhnya seperti disitat dari AP.

Irak menginvasi Kuwait pada 2 Agustus 1990, dipicu kemarahan karena tetanggnya kecilnya itu dan Uni Emirat Arab mengabaikan kuota OPEC. Saddam Hussein mengklaim hal itu telah merugakan bangsanya senilai USD14 miliar. Saddam juga menuduh Kuwait mencuri USD2,4 miliar dengan memompa minyak mentah dari ladang minyak yang disengketakan dan menuntut agar Kuwait menghapus sekitar USD15 miliar utang yang telah dikumpulkan Irak selama perang tahun 1980-an dengan Iran.

Sebagai seorang presiden negara adikuasa, Bush melihat Saddam mirip dengan Adolf Hitler. Seorang gila yang menguasai Kuwait dan bisa membuat dunia terjerumus ke dalam konflik jika ia terus bergerak ke Arab Saudi.

Dengan menyimpan ingatan yang kuat akan Perang Vietnam, Bush bersama-sama membentuk koalisi untuk mendukung AS saat mereka mengerahkan pasukan ke wilayah tersebut dan mulai membom. Mantan pilot tempur Perang Dunia II yang menembak jatuh pesawat Jepang itu meminta Israel untuk tidak membalas serang rudal Irak karena takut diasingkan oleh sekutu Arabnya.

“Ini tidak akan bertahan. Agresi terhadap Kuwait ini tidak akan bertahan lama,” peringatan Bush yang terkenal.

Dan itu terjadi.

Pada 24 Februari 1991, pasukan AS dan sekutunya menyerbu ke Kuwait. Perang itu berakhir 100 jam kemudian. Secara keseluruhan, selama perang, tentara AS yang tewas hanya 148. Sementara lebih dari 20 ribu tentara Irak tewas.

Sebagai buntut dari peperangan itu, beberapa pihak menyerukan agar Bush melanjutkan ke Irak dan menggulingkan Saddam. Bush dalam pidatonya mendorong warga Irak untuk bangkit melawan diktator, sementara secara pribadi ia berharap seseorang di dalam militer Irak sendiri akan menggulingkannya.

"Untuk menduduki Irak akan menghancurkan koalisi kita, mengubah seluruh dunia Arab melawan kita, dan membuat seorang tiran yang rusak menjadi pahlawan Arab zaman akhir," kata Bush kemudian.

"Itu akan membawa kita jauh melampaui imprimatur hukum internasional, menugaskan tentara muda untuk berburu tanpa hasil bagi diktator yang kuat dan mengutuk mereka untuk bertarung dalam apa yang akan menjadi perang gerilya perkotaan yang tidak dapat dimenangkan," imbuhnya.

Keragu-raguan itu memungkinkan Saddam Hussein meraih kembali kekuasaan melawan gerilyawan dan menyebabkan krisis pengungsi di wilayah Kurdi Irak utara. Sang diktator dengan nada mengejek memasang mosaik ubin mirip Bush di pintu Hotel al-Rashid Baghdad, memaksa pejabat asing yang masuk untuk sering menginjak wajahnya tepat di atas tulisan "Bush is criminal".

Let's block ads! (Why?)



Berita teratas - Google Berita


Demikianlah Artikel Perang Teluk 1991, Warisan Bush untuk Timur Tengah - SINDOnews

Sekianlah artikel Perang Teluk 1991, Warisan Bush untuk Timur Tengah - SINDOnews kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di RSS postingan selanjutnya.

Anda sekarang membaca artikel Perang Teluk 1991, Warisan Bush untuk Timur Tengah - SINDOnews dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2018/12/perang-teluk-1991-warisan-bush-untuk.html
Perang Teluk 1991, Warisan Bush untuk Timur Tengah - SINDOnews Perang Teluk 1991, Warisan Bush untuk Timur Tengah - SINDOnews Reviewed by eela on December 01, 2018 Rating: 5

No comments:

ads 728x90 B
Powered by Blogger.