Seo Services
Seo Services

Kasus Covid-19 di Kudus Naik 30 Kali Lipat, Wisata Religi Jadi Penyebab - Kompas.com - Nasional Kompas.com

Kasus Covid-19 di Kudus Naik 30 Kali Lipat, Wisata Religi Jadi Penyebab - Kompas.com - Nasional Kompas.com - Hallo pembaca Feed Digital Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kasus Covid-19 di Kudus Naik 30 Kali Lipat, Wisata Religi Jadi Penyebab - Kompas.com - Nasional Kompas.com, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi di dalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel populer - Google Berita ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul postingan RSS Feed : Kasus Covid-19 di Kudus Naik 30 Kali Lipat, Wisata Religi Jadi Penyebab - Kompas.com - Nasional Kompas.com
link : Kasus Covid-19 di Kudus Naik 30 Kali Lipat, Wisata Religi Jadi Penyebab - Kompas.com - Nasional Kompas.com

Baca juga


Kasus Covid-19 di Kudus Naik 30 Kali Lipat, Wisata Religi Jadi Penyebab - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah, mengalami kenaikan signifikan. 

Kenaikan, kata Wiku, mencapai 30 kali lipat dalam sepekan. 

"Kudus mengalami kenaikan kasus positif secara signifikan dalam satu minggu, yaitu naik lebih dari 30 kali lipat dari 26 kasus menjadi 929 kasus," kata Wiku dalam keterangan pers secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (4/6/2021)..

Lonjakan tersebut membuat kasus aktif di Kudus menjadi 1.280 kasus, atau 21,48 persen dari total kasus positif Covid-19.

Angka itu jauh melampaui kasus aktif Covid-19 nasional yang berada di angka 5,47 persen.

Baca juga: Satgas: Kasus Covid-19 di Kudus Naik 30 Kali Lipat dalam Sepekan

Kenaikan kasus ini, kata Wiku, menyebabkan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 khususnya ruang isolasi dan ICU mengalami peningkatan tajam. Bahkan, per 1 Juni 2021, lebih dari 90 persen tempat tidur terisi penuh.

Terima kasih telah membaca Kompas.com.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

"Ini adalah kondisi yang sangat memprihatinkan," ujar Wiku.

Disebabkan wisata religi

Wiku mengungkapkan, penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah, adalah adanya wisata religi berupa tradisi ziarah dan kupatan yang dilakukan warga usai Idul Fitri 2021.

Kedua tradisi tersebut memicu kerumunan dan meningkatkan penularan di tengah masyarakat.

"Pada hari Rabu (1/6/2021), kemarin saya mendampingi ketua Satgas Covid-19 beserta jajaran pimpinan BNPB dan TNI mengunjungi Kudus untuk melihat situasi terkini di sana," ujar Wiku.

"Dari kunjungan tersebut didapatkan keadaan ini terjadi sebagai dampak dari adanya kegiatan wisata religi berupa ziarah serta tradisi kupatan yang dilakukan oleh warga Kudus pada tujuh hari pasca Lebaran. Hal ini memicu kerumunan dan meningkatkan penularan di tengah masyarakat," jelasnya.

Baca juga: Satgas: Wisata Religi Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Kudus

Dia pun menuturkan, sebelum angka kasus Covid-19 mengalami kenaikan, Kudus berstatus zona oranye atau berisiko sedang terhadap penularan Covid-19 selama tiga pekan.

"Karena tidak ditangani dengan baik daerahnya berpindah ke zona merah," tambah Wiku.

Satgas instruksikan 4 hal

Melihat kondisi terbaru di Kudus, Wiku mengatakan ada empat hal yang diinstruksikan pemerintah.

"Dari kunjungan ini, Ketua Satgas menginstruksikan kepada pemda kudus untuk segera melakukan konversi tempat tidur lainnya menjadi tempat tidur untuk layanan pasien Covid-19," tutur Wiku.

Dia melanjutkan, pasien dengan gejala sedang berat agar diprioritaskan untuk dirawat di RS. Sementara itu, pasien dengan gejala ringan diimbau untuk melakukan isolasi mandiri di kediaman masing-masing apabila memungkinkan atau dirujuk ke ibukota provinsi yaitu Semarang.

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Kudus, Satgas Instruksikan 4 Langkah Penanganan

Kedua, lanjut Wiku, sebanyak 450 personel TNI diturunkan untuk memantau pelaksanakan empat fungsi PPKM mikro di tingkat desa/kelurahan di Kudus.

Ketiga, Satgas meminta agar pemda dan Satgas Covid-19 Kabupaten Kudus dapat melakukan upaya pembatasan mobilisasi secara maksimal agar penularan tidak semakin luas dengan senantiasa memantau kondisi zonasi masing-masing daerah.

"Keempat, mohon juga mensosialisasikan data Covid-19 kepada masyarakat secara berkala untuk dapat menumbuhkan kesadaran dan sikap kehati-hatuan kepada masyarakat," tutur Wiku.

Dia pun menegaskan, apa yang terjadi di Kudus dapat menjadi pembelajaran bagi daerah lain.

Wiku mengingatkan agar Satgas di daerah mengantisipasi tradisi dan budaya di wilayah masing-masing.

Sementara itu, saat mengunjungi Kudus, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito memaparkan, belum ditemukan adanya pengaruh varian baru virus corona terhadap lonjakan kasus Covid-19 di Kudus.

Untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Kudus, pihaknya menyiapkan beberapa langkah.

Salah satunya adalah menginstruksikan Pemerintah Kabupaten Kudus untuk mendirikan posko Covid-19 satu pintu.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) bakal menambah tenaga kesehatan di Kudus.

"Kemarin banyak sekali kekurangan nakes, khususnya perawat, karena banyak perawat yang positif Covid-19. Memang rekrutmen tidak mudah, kemarin dulu 6, kemarin sekitar 48," kata Ganjar.

Selain itu, jumlah dokter untuk menangani kasus Covid-19 di Kudus juga akan ditambah.

Baca juga: Ganjar Ungkap Kemungkinan Penyebab Lonjakan Covid-19 di Kudus

"Dokter kurang juga, kita cek rumah sakit Pemprov yang ada, yang sudah siap RS Moewardi, polanya nanti bergilir atau bagaimana," tandasnya.

Ganjar menambahkan, untuk mengantisipasi kekurangan dokter, Pemprov juga sedang mendata dokter internship guna diperbantukan menangani Covid-19.

Sementara Bupati Kudus Hartopo mengeluarkan surat edaran yang meminta warganya tetap berada di rumah pada akhir pekan ini, Sabtu (5/6/2021) dan Minggu (6/6/2021).

Warga diharapkan tidak beraktivitas di luar rumah agar penularan Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang tengah melonjak bisa mereda.

"Kami hanya meminta kerelaan masyarakat selama dua hari, yakni Sabtu dan Minggu untuk tidak pergi ke mana-mana, cukup di rumah saja untuk menghindari kerumunan dan agar aman dari penyakit virus corona," kata Hartopo, Jumat (4/6/2021), seperti dilansir Antara.

Baca juga: Bupati Kudus Keluarkan Surat Edaran, Minta Warganya di Rumah Saja pada Akhir Pekan

Surat bernomor 360/1314/04.03/2021 itu hanya bersifat imbauan. Tidak ada perintah untuk menutup pasar, pusat perbelanjaan, atau pabrik.

"Tentunya ada pembatasan, baik dari segi kapasitas dan teknis lainnya. Pasar, swalayan, dan pabrik juga harus ada satgasnya," ujarnya.

Sementara pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro juga akan semakin diperketat dengan mengkolaborasikannya dengan program Jogo Tonggo.

Adblock test (Why?)



Artikel populer - Google Berita


Demikianlah Artikel Kasus Covid-19 di Kudus Naik 30 Kali Lipat, Wisata Religi Jadi Penyebab - Kompas.com - Nasional Kompas.com

Sekianlah artikel Kasus Covid-19 di Kudus Naik 30 Kali Lipat, Wisata Religi Jadi Penyebab - Kompas.com - Nasional Kompas.com kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di RSS postingan selanjutnya.

Anda sekarang membaca artikel Kasus Covid-19 di Kudus Naik 30 Kali Lipat, Wisata Religi Jadi Penyebab - Kompas.com - Nasional Kompas.com dengan alamat link https://subscribe-id.blogspot.com/2021/06/kasus-covid-19-di-kudus-naik-30-kali.html
Kasus Covid-19 di Kudus Naik 30 Kali Lipat, Wisata Religi Jadi Penyebab - Kompas.com - Nasional Kompas.com Kasus Covid-19 di Kudus Naik 30 Kali Lipat, Wisata Religi Jadi Penyebab - Kompas.com - Nasional Kompas.com Reviewed by eela on June 04, 2021 Rating: 5

No comments:

ads 728x90 B
Powered by Blogger.